Penjelasan Syarhus-Sunnah Imam Al-Barbahari – Bagian 1
Oleh: Syaikh Allamah Ahmad bin Yahya An-Najmi
Oleh: Syaikh Allamah Ahmad bin Yahya An-Najmi
“Mengetahui bahwa Islam adalah Sunnah dan Sunnah adalah Islam dan salah satunya tidak dapat tegak tanpa lainnya.”
Penjelasan:
Penulis rahimahullah berkata: “Ketahuilah bahwa Islam adalah Sunnah dan Sunnah adalah Islam.” Bagaimana hal tersebut mungkin? Hal ini berarti bahwa Islam yang benar adalah Sunnah, maka seseorang yang tetap berpegang teguh kepada Sunnah dan melaksanakannya maka sesungguhnya dia telah melaksanakan Islam, dan seseorang yang menyimpang dari Sunnah dan keluar ke arah kiri atau kanan maka pasti dia telah gagal melaksanakan Islam yang benar karena penyimpangannya. Namun ketahuilah bahwa keluarnya seseorang tersebut terbagi dua kategori:
1. Keluarnya secara keseluruhan, dimana seseorang menjadi kafir, dan dia dihukumi telah keluar dari Islam.
2. Keluarnya secara sebagian, dimana seseorang tidak menjadi kafir, dan dia tidak dianggap murtad atau telah meninggalkan Islam. Namun demikian, Islamnya tidak sempurna tergantung dari besarnya penyimpangannya, apakah penyimpangan tersebut besar atau kecil.
Apakah dalil dari apa yang telah kita sebutkan di atas? Dalilnya adalah hadits (yang mengabarkan) perpecahan umat, dan adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan dan Nasrani terpecah menjadi 72 golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya berada di neraka kecuali satu (golongan).” Mereka bertanya: “Siapa mereka, Ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Mereka berada pada apa yang aku dan sahabatku berada pada hari ini.”1)
Kemudian ketahuilah juga bahwa ancaman neraka terhadap semua golongan tidak berarti bahwa mereka semua akan kekal di dalam neraka. Namun demikian, seseorang yang menentang apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan apa yang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya berada di atasnya, maka apabila penentangannya adalah mengharuskan pengingkaran dan keluar dari agama Islam, maka dia akan kekal di dalam neraka. Dan barangsiapa yang keluar-(penyimpangan)-nya sebagian namun dia tetap berada dalam cakupan Islam maka dia terancam neraka dan ia mengharapkan seperti apa yang diharapkan semua orang yang bertauhid, bahwa mereka akan keluar dari neraka. Hal ini berkenaan dengan hadits shahih, bahwa Allah akan mengeluarkan setiap orang dari neraka yang mati dalam keadaan bertauhid, meskipun dia hanya mempunyai sedikit keimanan.2)
Namun, berapa lama seseorang akan tinggal di dalam neraka? Allah subhanahu wa ta’ala Maha mengetahui berapa lama. Namun jika diriwayatkan bahwa sebagian yang akan memasuki surga akan tertahan dari sebagian lainnya selama empat puluh tahun, dan sebagian lainnya (akan tertahan) selama lima ratus tahun dan mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan dari (hukuman) neraka dan akan melewati Siraat (jembatan), maka bagaimana menurutmu tentang mereka yang akan masuk ke dalam neraka?!
Inilah apa yang dimaksudkan dengan perkataan penulis: “Ketahuilah bahwa Islam adalah Sunnah dan Sunnah adalah Islam.” Maka kita telah belajar darinya bahwa Islam yang benar adalah Sunnah dan Sunnah adalah Islam yang benar, dan bahwa salah satunya tidak akan tegak tanpa yang lainnya.
_______________
1) HR Tirmidzi dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Shahih Al-Jami’ no. 5218)
2) Hadits-hadits tersebut dapat anda baca dari kitab Fathul Majid, pada Bab “Keutamaan Tauhid dan dosa-dosa yang diampuni karenanya.”
Sumber : http:www.al-athariyyah.com
No comments:
Post a Comment