Tuesday, October 15, 2013

Seberapa Penting Sebuah HP?

Gara-gara membaca status seseorang, saya jadi teringat ingin menulis sesuatu tentang HP

Bebeapa waktu yang lalu seorang teman berkomentar tentang HP-ku yang terlalu amat sangat sederhana., alias cuma bisa telpon dan sms-an, “Ganti napa ma, paling tidak yang bisa internetan biar bisa ngobrol di whatsapp atau yang bisa BBM-an sekalian.”

Bukan tidak ingin, tapi kalau hanya buat ngobrol masih bisa lewat TM-an lebih asyik, bisa di YM seperti jaman dahulu kala dengan layar penuh di laptop sambil membaca artikel lainnya tanpa harus memincingkan mata mencermati tulisan mungil. Lumayan kan, di laptop bisa sambil kerja dan menjadi selingan ketika jenuh. Saya sendiri tergolong orang yang addicted terhadap internet. Tanpa koneksi internet rasanya mati gaya.

Dulu pernah merasakan, HP yang bisa internetan, yang hanya dalam periode beberapa minggu sudah berpindah tangan ke maling. Yah, yang sedikit mahal memang lebih sering jadi jatahnya maling! Jadi rasanya lebih aman dan nyaman dengan yang satu ini

HP bagiku hanya sebuah alat komunikasi seperlunya. Teringat dulu waktu masih bekerja sebagai interpreter untuk EU Long Term Observer for Indonesia 1st Ellection, Sang Observer marah-marah karena beberapa kali telpon pas hari minggu HP tidak diangkat. Ya jelas lah... di rumah HP lebih sering ditinggal di dalam kamar, jadi kalau beraktivitas di luar kamar dia tinggal dengan nyaman di bawah bantal, karena fungsinya hanya untuk alarm. “Next time just lock your mobile in your wardrobe!” katanya kesal.

Sekali lagi, HP bagiku hanyalah salah satu alat komunikasi yang menunjang kegiatan sehari-hari. Sangat penting, tapi ada batasannya. Sejujurnya saya agak heran melihat orang yang sehari-harinya hampir tidak lepas dari HP/BB. Di angkot, waktu dihabiskan dengan menunduk hikmat pada layar HP/BB. Di tempat kerja, di bis, di ruang tunggu, pada saat makan, sebelum tidur, ketika bangun tidur, sambil berjalan, ketika berkumpul dengan keluarga..... HP/BB di mana-mana, di segala tempat, di segala suasana, di segala kesempatan!

Apa benar HP/BB memudahkan... atau justru memperbudak?

Saya terkesima melihat foto dari salah satu laman baru-baru ini, para Mujahidin Syria yang tengah membaca al-Qur’an saat beristirahat dari peperangan, dengan senjata terletak di sisinya. Lah kita yang hidup di bumi yang aman dan damai, justru menundukkan kepala pada layar HP. Maaf, tidak semua memang, karena saya tahu di luar sana ada orang-orang yang memanfaatkan waktu luang di segala suasana untuk mengakses internet via HP, membaca artikel-artikel yang bermanfaat, ataupun membaca al-Qur’an. Toh smart HP sekarang bisa diisi dengan berbagai aplikasi al-Qur’an dan hadits atapun doa-doa harian yang bermanfaat., atau untuk keperluan bisnis. Hanya saja kebetulan yang saya lihat pemakai HP/BB kebanyakan untuk keperluan yang pertama tadi. Aktivitasnya tak lepas dari ketak-ketik ketak-ketuk.

Maaf, bukan maksud hendak menyindir orang tertentu, atau ingin menggurui. Saya hanya ingin mengungkapkan fenomena penggunaan HP/BB yang menjamur akhir-akhir ini. HP/BB saat ini memang telah menajdi bagian dari gaya hidup. Yang banyak dilupakan para penggunanya bahwa HP/BB dan berbagai gadget lainnya itu hanyalah alat untuk memudahkan komunikasi dan kelancaran kegiatan sehari-hari, bukannya justru memperbudak kita sehingga HP menjadi sangat mengyita waktu dan hanya lepas ketika kita hendak ke kamar kecil atau ketika tertidur. HP/BB memiliki segudang manfaat, yang jika digunakan akan membawa kebaikan yang banyak bagi pemiliknya. Di antaranya karena adanya aplikasi-aplikasi yang saya sebutkan di atas. Bahkan bagi seorang dosen, smart HP bisa digunakan untuk menyimpan presentasi bahan ajar di kelas, jika didukung dengan pico projector wireless. Lebih praktis daripada harus berkeringat memanggul laptop!

Seperti kata orang, hidup adalah pilihan, begitu pula HP. Anda memilih yang mana?

==========
Sebelum lupa, artikel ini juga sekaligus permintaan maaf untuk teman-teman yang terkadang balasan sms-nya sangat terlambat karena saya jarang mengecek hp jika di rumah, atau yang lebih parah lagi sudah lihat tapi karena ngantuk balasannya ditunda sampai besok, eh malah lupa membalasnya


No comments:

Post a Comment