Gara-gara membaca status seseorang, saya jadi teringat ingin menulis sesuatu tentang HP
Bebeapa
waktu yang lalu seorang teman berkomentar tentang HP-ku yang terlalu
amat sangat sederhana., alias cuma bisa telpon dan sms-an, “Ganti napa
ma, paling tidak yang bisa internetan biar bisa ngobrol di whatsapp atau
yang bisa BBM-an sekalian.”
Bukan tidak ingin, tapi
kalau hanya buat ngobrol masih bisa lewat TM-an lebih asyik, bisa di YM
seperti jaman dahulu kala dengan layar penuh di laptop sambil membaca
artikel lainnya tanpa harus memincingkan mata mencermati tulisan mungil.
Lumayan kan, di laptop bisa sambil kerja dan menjadi selingan ketika
jenuh. Saya sendiri tergolong orang yang addicted terhadap internet.
Tanpa koneksi internet rasanya mati gaya.
Dulu pernah
merasakan, HP yang bisa internetan, yang hanya dalam periode beberapa
minggu sudah berpindah tangan ke maling. Yah, yang sedikit mahal memang
lebih sering jadi jatahnya maling! Jadi rasanya lebih aman dan nyaman
dengan yang satu ini
HP bagiku hanya sebuah alat
komunikasi seperlunya. Teringat dulu waktu masih bekerja sebagai
interpreter untuk EU Long Term Observer for Indonesia 1st Ellection,
Sang Observer marah-marah karena beberapa kali telpon pas hari minggu HP
tidak diangkat. Ya jelas lah... di rumah HP lebih sering ditinggal di
dalam kamar, jadi kalau beraktivitas di luar kamar dia tinggal dengan
nyaman di bawah bantal, karena fungsinya hanya untuk alarm. “Next time
just lock your mobile in your wardrobe!” katanya kesal.
Sekali
lagi, HP bagiku hanyalah salah satu alat komunikasi yang menunjang
kegiatan sehari-hari. Sangat penting, tapi ada batasannya. Sejujurnya
saya agak heran melihat orang yang sehari-harinya hampir tidak lepas
dari HP/BB. Di angkot, waktu dihabiskan dengan menunduk hikmat pada
layar HP/BB. Di tempat kerja, di bis, di ruang tunggu, pada saat makan,
sebelum tidur, ketika bangun tidur, sambil berjalan, ketika berkumpul
dengan keluarga..... HP/BB di mana-mana, di segala tempat, di segala
suasana, di segala kesempatan!
Apa benar HP/BB memudahkan... atau justru memperbudak?
Saya
terkesima melihat foto dari salah satu laman baru-baru ini, para
Mujahidin Syria yang tengah membaca al-Qur’an saat beristirahat dari
peperangan, dengan senjata terletak di sisinya. Lah kita yang hidup di
bumi yang aman dan damai, justru menundukkan kepala pada layar HP. Maaf,
tidak semua memang, karena saya tahu di luar sana ada orang-orang yang
memanfaatkan waktu luang di segala suasana untuk mengakses internet via
HP, membaca artikel-artikel yang bermanfaat, ataupun membaca al-Qur’an.
Toh smart HP sekarang bisa diisi dengan berbagai aplikasi al-Qur’an dan
hadits atapun doa-doa harian yang bermanfaat., atau untuk keperluan
bisnis. Hanya saja kebetulan yang saya lihat pemakai HP/BB kebanyakan
untuk keperluan yang pertama tadi. Aktivitasnya tak lepas dari
ketak-ketik ketak-ketuk.
Maaf, bukan maksud hendak
menyindir orang tertentu, atau ingin menggurui. Saya hanya ingin
mengungkapkan fenomena penggunaan HP/BB yang menjamur akhir-akhir ini.
HP/BB saat ini memang telah menajdi bagian dari gaya hidup. Yang banyak
dilupakan para penggunanya bahwa HP/BB dan berbagai gadget lainnya itu
hanyalah alat untuk memudahkan komunikasi dan kelancaran kegiatan
sehari-hari, bukannya justru memperbudak kita sehingga HP menjadi sangat
mengyita waktu dan hanya lepas ketika kita hendak ke kamar kecil atau
ketika tertidur. HP/BB memiliki segudang manfaat, yang jika digunakan
akan membawa kebaikan yang banyak bagi pemiliknya. Di antaranya karena
adanya aplikasi-aplikasi yang saya sebutkan di atas. Bahkan bagi
seorang dosen, smart HP bisa digunakan untuk menyimpan presentasi bahan
ajar di kelas, jika didukung dengan pico projector wireless. Lebih
praktis daripada harus berkeringat memanggul laptop!
Seperti kata orang, hidup adalah pilihan, begitu pula HP. Anda memilih yang mana?
==========
Sebelum
lupa, artikel ini juga sekaligus permintaan maaf untuk teman-teman yang
terkadang balasan sms-nya sangat terlambat karena saya jarang mengecek
hp jika di rumah, atau yang lebih parah lagi sudah lihat tapi karena
ngantuk balasannya ditunda sampai besok, eh malah lupa membalasnya
No comments:
Post a Comment