Saturday, December 27, 2008

Taubat Menghapus Apa Saja yang Datang Sebelumnya

Aku Ingin Bertaubat, Tetapi...(4)

oleh: Syaikh Muhammad Saleh al-Munajjid

Taubat Menghapus Apa Saja yang Datang Sebelumnya

 

Seseorang mungkin berkata, “Saya ingin bertaubat, tetapi siapa yang menjamin bahwa Allah mengampuniku jika aku melakukannya? Aku ingin mengikuti jalan yang lurus, namun aku sangat ragu. Jika aku mengetahui dengan yakin bahwa Allah akan mengampuniku, aku tentu akan bertaubat.”

Saya berkata sebagai jawaban bahwa perasaan-perasaan keraguan ini sama dengan apa yang dialami oleh para Sahabat sendiri. Jika engkau memikirkannya dengan serius mengenai dua riwayat berikut, keraguan yang engkau rasakan akan sirna, insya Allah.

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan kisah bagaimana ‘Amr bin Al-‘Ash radhiallahu anhu masuk Islam. “…Ketika Allah menempatkan rasa cinta terhadap Islam dalam hatiku, aku datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan berkata, “Ulurkan tanganmu agar aku dapat berbai’at kepadamu. Beliau mengulurkan tangannya namun aku menarik kembali tanganku. Beliau bertanya, “Ada apa wahai ‘Amr?” Aku berkata, “Ada sebuah syarat.” Beliau bertanya. “Apa itu?” Aku berkata, “Dosa-dosaku diampuni.” Beliau berkata, “Tidakkah engkau mengetahui, wahai ‘Amr, Islam menghapus apa yang datang sebelumnya, hijrah menghapus apa yang datang sebelumnya, dan Haji menghapus apa yang datang sebelumnya?”

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu bahwa sebagian orang dari kaum musyrikin membunuh, dan banyak melakukan pembunuhan, berzina dan banyak melakukan perzinahan. Kemudian mereka datang kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan berkata, “Apa yang engkau katakan dan engkau anjurkan adalah baik. Jika saja engkau dapat memberitahu kami bahwa ada penjelasan dari apa yang telah kami lakukan.” Kemudian Allah menurunkan wahyu:

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),” (QS Al-Furqan [25] : 68)

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar [39] : 53)

 

...bersambung, insya Allah

 

Artikel ini diterjemahkan secara bebas dari artikel berbahasa Inggris ‘I Want to Repent, But…’ karya Syaikh Muhammad Saleh al-Munajjid yang dapat anda temukan di situs Islam House. Jika ada tanggapan atau koreksi terhadap artikel ini dipersilahkan untuk menghubungi kami

No comments:

Post a Comment