Sunday, August 08, 2010

Ramadhan, Bulan Penuh Berkah


Oleh: Syaikh Abdullah al-Ghudayan (Rahimahullah)
Waktu : 23 September 23 2006
Sumber: Transkrip dari Al-Basheerah Forum,

Mukadimah singkat dari Syaikh.
Syaikh memulai dengan menuji Allah, Rabb semesta alam, dan mengirim shalawat kepada Nabi dan Rasul yang mulia, Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dan keluarganya, dan para sahabatnya.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu” (QS Al-Baqarah [2] : 183-184)

Dan Allah جل وعلا berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS Al-Baqarah [2] : 185)

Dan Allah جل وعلا berfirman:

بسم الله الرحمن الرحيم - حم {1} وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ {2} إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ {3} فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Haa miim. Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS Ad-Dukhan [44] : 1-4)

Dalam ayat ini terdapat penjelasan akan wajibnya puasa. Ia juga menunjukkan malam yang penuh berkah yang terdapat di bulan Ramadhan. Sebagaimana yang Allah سبحانه و تعالى sebutkan dari sudut pandang pertama, Al-Qur’an dturunkan pada malam itu – ia diturunkan, dan yang kedua adalah Lailatul Qadr.

Penting bagi setiap mu’min untuk memanfaatkan kesempatan ini. Inilah waktu di mana Allah سبحانه و تعالى melipatgandakan pahala bagi orang-orang Mu’min. Inilah waktu di mana pintu-pintu kebaikan dibuka, dan pintu-pintu keburukan ditutup. Inilah bulan di mana pada awal bulan setan-setan dibelenggu, dan Allah سبحانه و تعالى menjadikan pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Pada awal bulan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan bagian akhirnya adalah pembebasan dari api neraka.

Asy-Syaikh menyebutkan kembali hadits yang terdapat dalam kitab Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
“Bila bulan Ramadlan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan pun dibelenggu."

Setan-setan dibelenggu pada bulan ini, dan ini adalah petunjuk akan berlimpahnya amal shalih yang dilakukan orang-orang Mu’min dan berkurangnya amal keburukan yang dilakukan pada waktu yang khusus ini.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:<

أُعْطِيَتْ أُمَّتِي خَمْسَ خِصَالٍ فِي رَمَضَانَ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ قَبْلَهُمْ خُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ الْمَلَائِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوا وَيُزَيِّنُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُولُ يُوشِكُ عِبَادِي الصَّالِحُونَ أَنْ يُلْقُوا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَالْأَذَى وَيَصِيرُوا إِلَيْكِ وَيُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ فَلَا يَخْلُصُوا إِلَى مَا كَانُوا يَخْلُصُونَ إِلَيْهِ فِي غَيْرِهِ وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِي آخِرِ لَيْلَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَهِيَ لَيْلَةُ الْقَدْرِ قَالَ لَا وَلَكِنَّ الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرَهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ‏.‏
"Umatku diberi lima hal yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya pada bulan Ramadlan; (1) bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik, (2) para malaikat memintakan ampunan untuk mereka hingga berbuka, (3) dan pada setiap harinya Allah Azza Wa Jalla menghiasi syurga mereka, kemudian Allah berfirman: 'hampir saja para hamba-Ku yang shalih dihindarkan dari kepayahan dan gangguan dan berjalan kepadamu (surga).' dan (4) di dalam bulan Ramadhan para setan dibelenggu hingga mereka tidak bebas menggoda orang yang berpuasa sebagaimana mereka bebas mengganggu selainnya, dan (5) akan diampuni dosa-dosa mereka (orang yang berpuasa) di akhir malam bulan Ramadlan." Para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah apakah itu lailatul qodar?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak, akan tetapi seorang yang beramal akan ditepati pahalanya jika telah selesai melaksanakan amalannya."

Penting untuk menahan diri sendiri dan bersungguh-sungguh menjauhi perbuatan dosa. Menahan diri dan menjauhi perbuatan dosa berarti bahwa kita menahan lisan kita dan menahan tangan kita, dan semua hal-hal yang demikian dari perbuatan munkar, dan kita menghindari memakan dari sesuatu yang haram. Karena jika seseorang tidak menjauh dari perbuatan dossa – kemunkaran-kemunkaran tersebut akan berdampak pada amal kebaikannya, dan berdampak pada puasanya. Maksudnya adalah (hal itu) akan mengurangi pahala yang semestinya diraih seseorang jika dia menjauhi perkara-perkara tersebut. Ini adalah nasihat yang sangat singkat di awal muhadharah ini, dan jika ada pertanyaan maka dipersilahkan untuk menanyakannya.

(Untuk transkrip keselurhan berikut tanya jawab serta file audio dalam Bahasa Arab dan terjemahan dalam Bahasa Inggris, silahkan ke link di atas)

No comments:

Post a Comment